BeritaPerbankan – Bagi masyarakat prasejahtera, keberhasilan dan kesuksesan serta kemampuan untuk maju tidak bisa dilakukan sendiri. Mereka tidak hanya perlu dukungan akses permodalan namun juga pendampingan agar usaha yang mereka jalankan bisa terus produktif. Terlebih bagi para perempuan yang tidak hanya menjadi tiang keluarga tapi juga bangsa ini. Peningkatan kapasitas para ibu di tiap keluarga, menjadi kunci meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dia menambahkan, bahwa fokus Bank BTPN Syariah adalah memberdayakan perempuan. Di mana hingga kini nasabah bank yang melayani masyarakat inklusi ini 100% perempuan.
Jumlah nasabah BTPN Syariah sejak menyambangi Sulawesi Tenggara pada 2014 mencapai 28.400 perempuan yang tersebar di 1.780 sentra. Nasabah-nasabah ini dibimbing dan dilayani oleh 106 community officer sebagai ujung tombak perseroan dalam menjangkau masyarakat inklusi. Dari sisi pembiayaan tercatat sudah mencapai Rp 78 miliar.
Kepala Pembiayaan BTPN Syariah untuk Wilayah Sulawesi Tenggara Sanowati Samosir menyebut, bahwa pihaknya akan terus berupaya menjangkau masyarakat inklusi. Seperti yang akan dilakukan dalam waktu dekat ke Pulau Muna.
Menurutnya, perseroan membidik daerah-daerah dengan karakteristik memiliki kepadatan penduduk dengan jumlah keluarga miskin yang cukup signifikan berdasarkan data BPS. “Selain itu juga kami lihat karakteristik usaha (di daerah tersebut), bisa menghasilkan setiap hari atau tidak. Lalu tentunya usaha sesuai berdasarkan prinsip syariah,” jelasnya.
Sedangkan secara nasional jumlah nasabah BTPN Syariah mencapai 6 juta orang dengan total nasabah aktif mencapai 4,25 juta per Maret 2023. Total pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 11,83 triliun, tumbuh 11% dalam setahunan dari Rp 10,65 triliun. Bank yang sudah mejeng di Bursa Efek Indonesia ini mampu menghasilkan laba setelah pajak sebesar Rp 425 miliar pada kuartal I-2023.