BeritaPerbankan – Internet banking dan mobile banking merupakan fasilitas layanan perbankan yang peruntukkan bagi nasabah bank untuk mempermudah dalam kegiatan transaksi keuangan. Di era digitalisasi perbankan penggunaan internet/mobile banking sudah semakin familiar di masyarakat.
Hal itu tercermin dari data pertumbuhan transaksi internet/mobile Banking yang terus mengalami tren kenaikan dari tahun ke tahun.
Lantas bagaimana pertumbuhan transaksi internet/mobile banking di Indonesia?
Menurut data International Monetary Fund (IMF) tingkat pertumbuhan volume transaksi internet/Mobile Banking per 1000 penduduk di Indonesia selama periode 2015 hingga 2021 tercatat tumbuh 106 persen.
Pertumbuhan tersebut masih tertinggal cukup jauh dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Vietnam dan Thailand.
Pada periode yang sama volume transaksi internet/mobile banking di Thailand tumbuh melesat hingga 2.959 persen dalam kurun waktu tujuh tahun. Pada tahun 2015 volume transaksi baru berjumlah 7.786 transaksi per 1000 penduduk di Thailand, dan sekarang naik signifikan menjadi 238.245 transaksi per 1000 penduduk.
Jumlah volume transaksi internet/mobile banking di Malaysia dan Vietnam juga mengalami tren peningkatan yang cukup tinggi. Malaysia tercatat tumbuh 539 persen dan Vietnam mampu tumbuh lebih tinggi yaitu 1.754 persen pada periode 2015-2021.
Kendati masih tertinggal jauh dengan ketiga negara ASEAN tersebut, Pemerintah terus menggenjot perluasan akses layanan keuangan digital untuk masyarakat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan perlu adanya kolaborasi antar stakeholders untuk meningkatkan literasi keuangan digital sehingga layanan keuangan digital semakin inklusif dan dapat dijangkau oleh berbagai lapisan masyarakat.
“Literasi keuangan digital masyarakat perlu kita tingkatkan melalui kolaborasi seluruh stakeholders, termasuk dengan asosiasi dan platform digital. Layanan keuangan digital juga harus makin inklusif dan mampu menjangkau segenap lapisan masyarakat,” kata Airlangga Hartarto dalam siaran persnya, Jumat (11/11/2022).
Meski demikian pencapaian Indonesia dalam keuangan digital semakin menunjukkan perkembangan. Hal itu didorong oleh peningkatan indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan nasional.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa waktu yang lalu mengumumkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 mengalami peningkatan dari SNLIK 2019.
Indeks literasi keuangan pada tahun 2022 naik dari 38,03 menjadi 49,68 persen. Sedangkan indeks inklusi keuangan tumbuh menjadi 85,1 persen dari data tahun 2019 sebesar 76,19 persen.
Airlangga menambahkan pengembangan ekonomi digital harus ditopang dengan konektivitas digital yang memadai. Pemerintah terus melanjutkan pembangunan infrastruktur fisik dan digital.
Untuk memperkuat jaringan komunikasi digital ke seluruh pelosok tanah air pemerintah kekinian fokus membangun menara BTS, data center, satelit, perluasan jaringan 4G dan 5G serta optimalisasi jaringan fiber optic di berbagai wilayah di Indonesia.