BeritaPerbankan – BTPN Syariah merupakan bank umum syariah pertama yang fokus mengumpulkan dana dari keluarga sejahtera dan menyalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif. BTPN Syariah telah membuka akses di sejumlah wilayah untuk membantu keluarga prasejahtera produktif pada sektor UMKM Ultra Mikro.
BTPN Syariah memberikan pembiayaan pra sejahtera produktif yang diberikan berkelompok. BTPN Syariah memberikan pembiayaan tanpa jaminan kepada masyarakat prasejahtera produktif untuk modal. Pembiayaan berkelompok ini memiliki tujuan untuk membangun 4 karakter pada diri nasabah, berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu.
Profil nasabah BTPN Syariah sebagian besar adalah ibu2 rumah tangga dan perempuan di mana mereka rata-rata menjalankan home industri di rumah sambil menjaga anak mengurus rumah dan lainnya. Tujuan mereka kebanyakan untuk membantu suami memenuhi kebutuhan sehari-hari.
PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) mengaku dampak inflasi terhadap perusahaan relatif minim. Lantaran, nasabah prioritas BTPN Syariah merupakan masyarakat menengah yang memiliki usaha rumahan.
Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad menilai segmen ini tidak memiliki keterkaitan langsung terhadap situasi ekonomi secara makro, sehingga dampak inflasi juga dirasa tak berdampak signifikan.
“Inflasi kita melayani segmen yang pintar. Ibu-ibu di desa-desa itu giat dan pintar. Misalnya saat ada harga naik, mereka akan merubah ukuran produk menyesuaikan biaya produksi. Jadi segmen ultra mikro bisa dibilang resilien,” jelas Fachmy.
Namun, Fachmy mengakui, segmen ini sempat ikut anjlok saat pandemi covid-19. Menurut dia, hal itu disebabkan mandeknya aktivitas ekonomi secara keseluruhan akibat pembatasan sosial. Namun, saat mobilitas mulai dibuka dan ekonomi kembali normal, segmen ini kembali naik. “Jadi berdasarkan pengalaman kita, dampak (inflasi) tidak signifikan dan sifatnya juga lag. Tidak langsung. Butuh waktu enam bulan baru kelihatan dampaknya,” tutur Fahmy.