Beritaperbankan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginventarisasi sejumlah tantangan yang dihadapi dalam penyaluran pembiayaan kepada UMKM ini. Menurut catatan OJK, pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) mencapai Rp 281,86 triliun per Desember 2021. Pemerintah menargetkan pembiayaan terhadap UMKM mencapai 30 persen pada 2024.
Ketua Satuan Tugas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem UMKM Ahmad Buchori mengatakan sejumlah tantangan yang dihadapi guna mencapai target tersebut:
- Penyebaran Omicron sejak November 2021 di Indonesia akan cukup berdampak pada penyaluran pembiayaan UMKM, sehingga diperlukan adanya pengendalian pandemi dan program pemulihan UMKM
- Kebijakan The Fed untuk mempercepat laju pengurangan pembelian aset (tapering) dan rencananya akan berdampak pada kenaikansuku bunga sampai dengan tiga kali di 2022 yang akan berdampak laju pembiayaan terhadap UMKM.
- Masih rendahnya program edukasi dan pendampingan kepada pelaku UMKM terkait dengan produk keuangan, sehingga masih tergiur dengan pinjaman online ilegal dan pinjaman dari rentenir
- Perlu adanya peningkatan kewaspadaan atau awareness Industri Jasa Keuangan untuk meningkatkan presentase portofolio pembiayaan kepada sektor UMKM hingga 30 persen, baik melalui paket kebijakan maupun mempersiapkan database UMKM yang mampu dimanfaatkan oleh Lembaga Jasa Keuangan untuk mempermudah analisa kredit.
- Peningkatan program pembiayaan kepada UMKM yang telah ada saat ini. Khususnya pinjaman tanpa agunan, seperti Kredit Usaha Rakyat dengan skema klaster, kredit atau pembiayaan melawan rentenir, kemudahan UMKM untuk go public, dan penyempurnaan kebijakan seperti ketentuan branchless banking.
Source:
https://www.liputan6.com/