BeritaPerbankan – Posisi uang beredar dalam arti luas pada November 2022 tercatat sebesar Rp 8.296,1 triliun. Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa likuiditas perekonomian yang tercermin dalam uang beredar dalam arti luas (M2) pada November 2022 tumbuh positif.
“Angka ini atau tumbuh 9,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy),” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono.
Perkembangan uang beredar dalam arti luas tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 11,7 persen (yoy). Untuk diketahui, uang beredar dalam arti sempit terdiri dari Uang Kartal di Luar Bank umum dan BPR, Giro Rupiah dan Tabungan Rupiah yang Dapat Ditarik Sewaktu-waktu.
Pertumbuhan uang beredar dalam arti luas pada November 2022 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. Penyaluran kredit pada November 2022 tumbuh 10,8 persen (yoy), seiring dengan perkembangan kredit produktif.
Aktiva luar negeri bersih juga tercatat tumbuh positif sebesar 1,0 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode sebelumnya yang terkontraksi sebesar 3,8 persen (yoy).
Sementara itu, tagihan bersih sistem moneter kepada Pemerintah Pusat terkontraksi 17,2 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 16,8 persen (yoy).