BeritaPerbankan – Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna, Henky Suryaputra, menjelaskan rata-rata total nilai transaksi bulanan melalui virtual accounts Bank Sampoerna sepanjang 3 kuartal pertama 2023 mencapai hampir Rp 8 triliun, meningkat 20% dibandingkan nilai periode yang sama tahun 2022. “Pendapatan bunga juga mengalami kenaikan 17% ke Rp 1,1 triliun,” tambahnya.
Pertumbuhan kredit yang signifikan pada kuartal III-2023 menjadi pendorong pendapatan bunga tersebut. Total kredit pada akhir periode ini mencapai Rp 11,3 triliun atau meningkat 23,1% dibandingkan total kredit pada satu tahun sebelumnya.
UMKM merupakan penerima terbesar pinjaman yang diberikan Bank Sampoerna. Sekitar 60% dari pinjaman atau sebesar Rp 6,8 triliun, secara langsung maupun tidak langsung diterima oleh UMKM untuk dapat mendukung usaha mereka.
Peningkatan kredit Bank Sampoerna selama satu tahun hingga akhir September 2023 melampaui peningkatan kredit industri perbankan secara keseluruhan yang pada periode yang sama tercatat sebesar 8,7%. Selaras dengan fungsi intermediasi perbankan, peningkatan penyaluran kredit yang dilakukan Bank Sampoerna sejalan dengan peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Selama 12 bulan hingga akhir September 2023, DPK yang terakumulasi di Bank Sampoerna meningkat Rp 2,7 triliun atau sebesar 28,4% menjadi sebesar Rp 12,4 triliun. Persentase peningkatan ini juga melampaui peningkatan DPK keseluruhan industri perbankan yang berada pada tingkatan 8,4% selama periode yang sama.
Dengan dijaganya likuiditas ke tingkat yang lebih baik dengan rasio pinjaman terhadap simpanan (Loan to Deposit Ratio/ LDR) 91,4% di akhir September 2023 dibandingkan 95,4% satu tahun sebelumnya, dan adanya peningkatan suku bunga acuan secara signifikan, pedapatan bunga bersih sendiri mengalami tekanan.