BeritaPerbankan – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat berkat aliran dana asing yang masuk ke Indonesia. Berdasarkan data dari Refinitiv, pada hari ini, Senin (8/7/2024), rupiah dibuka menguat 0,06% menjadi Rp16.265/US$. Penguatan ini sejalan dengan apresiasi sebesar 0,31% yang terjadi pada hari sebelumnya (5/7/2024).
Pada pukul 09:05 WIB, indeks dolar AS (DXY) naik sedikit sebesar 0,04% menjadi 104,91, lebih tinggi dibandingkan posisi sebelumnya di 104,87. Dana asing tercatat masuk ke pasar keuangan domestik dengan jumlah total Rp8,34 triliun pada periode 1-4 Juli 2024.
Data dari Bank Indonesia (BI) menunjukkan transaksi selama periode tersebut terdiri dari jual neto Rp1,89 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), beli neto Rp2,08 triliun di pasar saham, dan Rp8,15 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Total pembelian neto asing melebihi Rp25 triliun dalam dua pekan terakhir memberikan dorongan positif bagi Indonesia, terutama SRBI yang semakin diminati investor asing dengan catatan pembelian neto selama 10 pekan berturut-turut.
Selama tahun 2024, berdasarkan data penyelesaian hingga 4 Juli 2024, investor asing tercatat jual neto Rp32,58 triliun di pasar SBN, jual neto Rp9,06 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp139,79 triliun di SRBI.
SRBI menjadi lebih diminati pasar dibandingkan SBN yang diterbitkan pemerintah karena menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi, bahkan mencapai 7%. Donny Lukito, Kepala Penjualan Treasury dan Pasar Global Bank Mega, menyatakan bahwa pasar keuangan Indonesia masih menarik dibandingkan negara-negara sejenis di tengah ketidakpastian saat ini.
Selain kebijakan suku bunga, BI juga telah mengeluarkan sejumlah kebijakan makroprudensial yang mendorong aliran dana asing ke Indonesia, mulai dari SRBI hingga kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE).