BeritaPerbankan – Ada dua cara untuk mendapatkan keuntungan dari saham, yaitu melalui trading dan investasi. Apakah Anda sudah memahami perbedaan antara keduanya?
Investasi bisa dianalogikan seperti lari maraton, sementara trading mirip dengan lari sprint. Pelari maraton menempuh jarak panjang sekitar 30 kilometer, sedangkan pelari sprint hanya perlu menempuh jarak 100 meter. Meskipun keduanya bertujuan mencapai garis finish, ada perbedaan penting selain jaraknya. Pelari maraton harus mempertahankan kecepatan stabil untuk menjaga stamina sampai akhir, sementara pelari sprint menggunakan seluruh tenaganya untuk berlari secepat mungkin dalam jarak pendek.
Apa saja perbedaan antara investasi dan trading saham ? ini empat poin utamanya:
- Waktu
– Investasi melibatkan pembelian aset dengan harapan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga aset atau pendapatan tetap di masa depan. Investor cenderung membeli saham berkinerja baik dan menyimpannya dalam jangka waktu lama, bahkan lebih dari lima tahun.
– Trading, di sisi lain, adalah aktivitas jual-beli saham dalam jangka waktu singkat, bisa bulanan, harian, atau bahkan jam. Trader membeli saat harga rendah dan menjual saat harga naik.
– Dalam investasi, fluktuasi pasar jangka pendek bukanlah faktor utama, dan investor mungkin melihat penurunan harga sebagai peluang untuk membeli saham murah. Bagi trader, fluktuasi pasar sangat menentukan besarnya keuntungan yang bisa diperoleh.
- Risiko
– Risiko dalam investasi sering kali dianggap lebih kecil karena potensi return yang rendah dalam jangka pendek, tetapi bisa sangat besar dalam jangka panjang.
– Trading memiliki risiko tinggi dalam jangka pendek karena fluktuasi pasar dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti transaksi di pasar modal dan harga komoditas. Namun, potensi keuntungan dalam jangka pendek lebih besar daripada investasi.
- Pendapatan Pasif
– Investor yang memegang saham dalam jangka panjang bisa mendapatkan lebih dari sekadar capital gain (kenaikan harga saham). Mereka juga bisa mendapatkan dividen saat perusahaan mencatatkan laba.
– Selain dividen, investor bisa mendapatkan manfaat dari aksi korporasi emiten, yang tidak bisa dinikmati oleh trader yang berfokus pada jual-beli jangka pendek.
- Tujuan Membeli Saham
– Jika seseorang menginginkan pendapatan tambahan dalam jangka pendek dan memiliki dana besar, trading bisa menjadi pilihan. Trader harus jeli mengamati pergerakan harga saham dan menguasai analisis teknikal. Jika terjadi kerugian, mitigasi risiko dilakukan dengan stop loss untuk menyelamatkan modal.
– Jika seseorang tidak memiliki dana besar, menginginkan pertumbuhan aset di masa depan, dan memiliki profil risiko konservatif, investasi lebih disarankan. Investor bisa melakukan diversifikasi saham berdasarkan industri dan mempertimbangkan stop loss jika saham yang dimiliki tidak lagi memiliki prospek cerah di masa depan.