BeritaPerbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Kantor Perwakilan LPS I menggelar kegiatan silaturahmi bersama para pelaku industri perbankan di Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (15/7/2025) ini bertujuan mempererat komunikasi dan kerja sama strategis dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di daerah.
Acara tersebut dihadiri oleh pimpinan dan perwakilan dari berbagai bank umum, bank umum syariah, serta bank perekonomian rakyat (BPR) dan BPR syariah yang beroperasi di wilayah Sumatera Barat. Silaturahmi ini menjadi forum penting bagi LPS dan pelaku industri keuangan ke depan.
Dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Kantor Perwakilan LPS I, Muhamad Yusron, Direktur Eksekutif Keuangan LPS, Danu Febrianto, menyampaikan harapannya agar forum silaturahmi ini menjadi wadah terbuka untuk menyerap aspirasi dari industri perbankan. Ia menekankan pentingnya komunikasi yang jujur dan konstruktif antara LPS dan perbankan.
“Dengan saling memahami dan bekerja sama, kita dapat menjaga kepercayaan publik dan menciptakan sistem keuangan yang inklusif, kuat, dan berkelanjutan,” ujar Danu Febrianto dalam sambutan tertulisnya.
Sementara itu, Muhamad Yusron menyampaikan apresiasi atas hubungan baik yang telah terjalin sejak pendirian Kantor Perwakilan LPS I pada Mei 2024. Ia mengungkapkan bahwa sektor perbankan di Sumatera Barat menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan sepanjang tahun berjalan.
“Pertumbuhan aset, dana pihak ketiga (DPK), dan kredit/pembiayaan masing-masing mencapai 9,58%, 5,90%, dan 9,39% secara tahunan (year-on-year). Angka ini lebih tinggi dari rata-rata nasional industri BPR/BPRS,” jelas Yusron.
Dalam forum tersebut, turut hadir Direktur Group Analisis Stabilitas Sistem Keuangan LPS, Ahmad Subhan Irani, yang membawakan paparan mengenai ketahanan sistem perbankan nasional di tengah ketidakpastian ekonomi global. Ia menyoroti peran penting penyesuaian tingkat bunga penjaminan sebagai salah satu instrumen untuk menjaga stabilitas likuiditas.
“Tingkat Bunga Penjaminan LPS dirancang agar tetap relevan dengan kondisi pasar serta akomodatif terhadap pergerakan suku bunga antar kelompok perbankan,” ungkap Ahmad Subhan Irani.
Melalui pertemuan ini, LPS menegaskan perannya tidak hanya sebagai pelindung simpanan nasabah, tetapi juga sebagai mitra strategis bagi industri perbankan dalam menjaga stabilitas keuangan. Ke depan, kolaborasi yang erat antara LPS dan perbankan daerah diharapkan mampu menciptakan sistem keuangan yang lebih tangguh, adaptif, dan proaktif terhadap tantangan global.