BeritaPerbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar workshop media nasional di Bandung, Jawa Barat, sebagai upaya mendukung peningkatan literasi ekonomi bagi para praktisi media.
Dalam kegiatan tersebut, LPS memberikan pemahaman mendalam tentang berbagai teori ekonomi yang kerap menjadi sorotan di media, termasuk konsep pendapatan nasional, inflasi, neraca pembayaran, kebijakan moneter dan fiskal, serta penggunaan data statistik keuangan dan perbankan.
Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono, saat membuka acara mengatakan bahwa dengan pemahaman tentang konsep ekonomi makro dalam workshop ini, diharapkan para praktisi media selain dapat menyampaikan informasi yang akurat dan komprehensif kepada masyarakat terkait kebijakan ekonomi pemerintah, juga dapat menjadi saluran penyampaian pesan-pesan yang menjadi fokus regulator, termasuk LPS.
Seto juga menyampaikan apresiasinya terhadap diskusi yang melibatkan wartawan berpengalaman di bidang ekonomi. Dikatakannya bahwa LPS sangat menghargai masukan dari para praktisi media, terutama terkait cara efektif mensosialisasikan kebijakan. Harapannya semoga acara ini memberikan manfaat bagi semua pihak dan menjadi kesempatan untuk memperluas wawasan di bidang ekonomi makro.
Dalam sesi berbagi pengalaman, salah satu topik menarik yang dibahas adalah mengenai pertumbuhan ekonomi dan inflasi, yang memiliki sifat musiman. Inflasi, misalnya, cenderung meningkat pada bulan-bulan tertentu seperti Januari, Desember, atau selama Ramadan, sementara deflasi dapat terjadi di musim panen. “Memahami pola siklus ini penting, karena pergerakan inflasi dan deflasi sering kali berkaitan dengan momen-momen tertentu, seperti panen raya,” jelas Seto.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mencatat inflasi sebesar 0,16% secara bulanan (MoM) pada Oktober 2024, setelah lima bulan berturut-turut mengalami deflasi. Namun, secara tahunan (YoY), inflasi turun menjadi 1,7% pada periode yang sama.
Selain membahas kondisi makroekonomi, LPS juga memaparkan kinerja dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Sejak mulai beroperasi pada 2005 hingga 31 Oktober 2024, LPS telah menangani simpanan di 137 bank yang izin usahanya dicabut, dengan total pembayaran klaim mencapai Rp2,82 triliun.
Jumlah ini terdiri atas Rp202 miliar untuk bank umum dan Rp2,62 triliun untuk BPR/BPRS, mencakup 413.397 rekening. Selama tahun 2024 hingga 31 Oktober, LPS menangani 15 bank dengan total pembayaran klaim sebesar Rp735,26 miliar dari 108.116 rekening.
Workshop ini diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran bersama dan memperkuat kolaborasi antara LPS dan media dalam memberikan edukasi ekonomi kepada masyarakat.