Berita Perbankan – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) meluncurkan Program Pendampingan Batik Fractal untuk mendorong produktifitas dan meningkatkan kualitas serta daya saing produksi batik dari para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Sukabumi dan Cianjur.
Acara yang digelar di Bale Jayaniti, Kecamatan Cikole, Sabtu (30/12) itu dihadiri oleh Penjabat (Pj) Walikota Sukabumi, Kusmana Hartadji, Pj Ketua Dekranasda Kota Sukabumi, Diana Rahesti, Sekretaris LPS, Dimas Yuliharto, serta para penggiat batik Sukabumi-Cianjur. Rangkaian kegiatan melibatkan Batik Experience, jBatik Expose, seminar, pop-up market, pameran motif, dan pertunjukan seni.
Sekretaris LPS, Dimas Yuliharto, menjelaskan bahwa program ini melibatkan pelatihan menggunakan aplikasi jBatik, yang bertujuan untuk membantu pelaku UMKM memperkenalkan, memasarkan, dan menghitung biaya produksi batik.
“Pelatihan ini akan dilakukan secara berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing pelaku UMKM,” kata Dimas.
Dimas menambahkan kegiatan pendampingan pelatihan produksi batik dengan aplikasi jBatik oleh LPS ini merupakan salah satu upaya mendorong para pelaku UMKM untuk bangkit kembali setelah terdampak pandemi Covid-19. LPS optimis produk batik Sukabumi dan Cianjur memiliki potensi besar untuk berkembang dan dikenal luas oleh masyarakat. Terlebih dengan adanya Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), diprediksi akan mendongkrak jumlah wisatawan yang datang ke dua kota tersebut.
“Dengan adanya pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), Sukabumi memiliki potensi untuk meningkatkan jumlah pengunjung, dan para UMKM perlu mempersiapkan diri,” tambahnya.
LPS berkomitmen untuk mendorong produktifitas pelaku UMKM batik dengan meningkatkan pelatihan membatik dengan penerapan inovasi teknologi . Hasil dari pelatihan tahap pertama ini menciptakan kreasi baru batik Sukabumi dan Cianjur yang menggabungkan tradisi dengan eksplorasi teknologi digital Batik Fractal.
“Pembatik Sukabumi dan Cianjur telah memanfaatkan teknologi digital Batik Fractal untuk menciptakan berbagai kreasi batik modern,” ungkapnya.
Kusmana Hartadji, Pj Wali Kota Sukabumi, mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh LPS. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memajukan potensi daerah, dan ia berterima kasih kepada LPS dan Batik Fraktal.
“Disrupsi di segala bidang, terutama digitalisasi, bukan lagi pilihan tapi kewajiban,” tambahnya.
Kusmana mengatakan para pelaku UMKM harus memiliki kemampuan untuk berinovasi lebih cepat dan memanfaatkan perkembangan teknologi dalam proses pembuatan batik sehingga menghasilkan produk yang lebih beragam dan indah. Dia mengungkapkan bahwa melibatkan teknologi tidak berarti mengabaikan keluhuran nilai-nilai tradisional yang ada di masyarakat.
Dia menekankan bahwa ke depan, struktur organisasi Dekranasda dan kerjasama dengan komite ekonomi kreatif Kota Sukabumi akan terus berkembang. Pemerintah juga akan ikut mendorong peningkatan kunjungan wisata untuk mendukung kegiatan usaha batik UMKM.
“Meskipun terdapat kendala produksi yang berlimpah tetapi kurang mendapat pasaran, kami akan berupaya menciptakan iklim pasar yang mendukung,” tegasnya.